1. Tugas Orangtua
Tugas pendidikan anak merupakan tugas utama orang tua karena terkandung dalam (inherent) fungsinya sebagai orang tua. Namun sejalan dengan perkembangan “dunia”, ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, pendidikan anak semakin menjadi kompleks; dan dibebani pula dengan kesibukan orang tua pendidikan anak pun terabaikan. Mulai disadari bahwa pendidikan anak perlu ditangani oleh orang-orang ahli dan professional yang disebut guru.
2. Berdirinya Sekolah
Guru-guru mula-mula membimbing anak-anak yang diserahkan orang tuanya, di rumah-rumah guru-guru itu sendiri. Karena jumlah anak-anak yang dibimbing makin bertambah, rumah-rumah guru makin sempit, masyarakat mulai membangun sekolah-sekolah yang dalam perkembangan zaman menjadi sebuah organisasi yang memiliki struktur dan manajemen, ditangani oleh sejumlah personalia yang profesional: kepala sekolah, guru, wali kelas, dan tenaga-tenaga administratif lainnya, dll. Yang disebut dalam UUGD: Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Selanjutnya sekolahpun dituntut untuk memiliki sarana dan prasarana yang relevan dengan zaman.
3. Fungsi Sekolah
Sekolah
merupakan “sebuah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar, serta
tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut jurusannya)”, dan diselenggarakan menurut tuntutan
profesionalisme keguruan.
Fungsinya: melayani kebutuhan masyarakat akan
pendidikan, mengembangkan, pengetahuan
dan teknologi, serta sebagai agen perubahan masyarakat. Jadi mencakupi
fungsi-fungsi: sosial, psikologis,
spiritual, intelektual dan kultural.4. Guru perlu meng-upgrade diri
Sekolah harus memiliki 3 (tiga) bidang pelayanan: Bidang Administrasi dan Kepemimpinan (Administrasi dan Supervisi), Bidang Pengajaran (Pengajaran Kurikuler, Pendidikan Karier, Pendidikan Khusus, Pengajaran Remedial), Bidang Pembinaan Siswa (Bimbingan Konseling dan upaya lainnya). Ketiga bidang pelayanan ini harus dilaksanakan seoptimal dan seprofesional mungkin supaya tujuan sekolah dapat tercapai yaitu perkembangan kepribadian anak secara optimal dan menyeluruh. Dan guru sebagai pelaksana pelayanan pendidikan yang utama, harus selalu meng-up to date- kan dirinya, agar pengetahuan, wawasan dan ketrampilan yang dimilikinya tidak ketinggalan zaman.
5. Guru sebagai panggilan
Guru
adalah panggilan karena merupakan perwujudan dari Kej.1:26-31 :
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarnya,
menurut gambar Allah diciptakannya dia: laki-laki dan perempuan diciptakannya
mereka. Allah memberkati mereka: “ Beranak cuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan takhlukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.6. Guru sebagai profesi
Guru sebagai profesi karena guru memberi jasa dan pelayanannya dalam membantu orang tua mendidik anak-anak mereka berdasarkan pengetahuan dan keterampilan dalam disiplin ilmu pendidikan, serta sikapnya sebagai seorang pendidik yang memiliki kompetensi dalam hal pedagogic, kepribadian, sosial dan profesional (UUGD).
7. Pengertian Etika
Secara
hurufiah, etika dari bahasa Yunani ethike, techne, berarti sistem standar moral
atau nilai yang dianut manusia atau satu masyarakat tertentu.
Maka
etika berarti nilai dan norma yang diyakini sekelompok orang yang diterima
sebagai pedoman dalam mengarahkan prilaku dan tindakan hidupnya.
Jadi etika adalah pedoman tentang apa yang boleh
dibuat dan apa yang tak boleh dibuat.
8. Etos Kerja
Etos,
dari bahasa Yunani ethos yang berarti disposisi atau karakter, watak dasar,
sikap, kebiasaan, keyakinan, nilai yang dianut seseorang atau suatu masyarakat.
Jadi etos kerja adalah nilai yang melandasi norma-norma
sosial tentang kerja. Perwujudan luar etos suatu masyarakat berupa struktur dan
norma sosial.
9. Pengertian Profesi
Profesi
merupakan terjemahan dari kata pekerjaan. Namun
bukan pekerjaan yang hanya bertujuan untuk mencari nafkah, melainkan kegiatan
yang ikut mengembangkan kepribadian, aktualisasi diri. Maka profesi berarti Pekerjaan memberikan jasa dan
pelayanan bagi kepentingan umum yang dilaksanakan atas dasar pengetahuan,
keterampilan dan sikap ilmiah (atas dasar disiplin ilmu). Sehingga profesi
berarti pula karir seseorang.
10. Kriteria Profesional
- Orang-orang profesional mendasarkan keputusannya pada prinsip-prinsip umum. Dengan kata lain, prinsip-prinsip menjadi patokan kerjanya.
- Orang profesional mencapai status profesionalnya melalui prestasi bukan melalui favoritisme, atau faktor lain yang tak berhubungan dengan pekerjaan.
- Orang profesional tunduk pada kode etik.
- Orang profesional bekerja dengan penuh pengabdian (dedication) dan keterikatan (commitment) sehingga dalam setiap bidang orang-orang profesional menggabungkan hidup dan pekerjaannya melalui pengabdian dan keterikatan pribadinya.
11. Kriteria, Dedikasi dan Komitmen
- Tidak ragu-ragu memandang pekerjaan sebagai bagian dari diri sendiri dan telah menemukan cara-cara untuk menambah makna terhadap pekerjaannya. Bersikap kreatif dan selalu memotivasi diri sendiri. Dalam hal ini, mampu menggunakan kreativitas dan motivasi dirinya untuk menambah gairah terhadap pekerjaan-pekerjaan yang membosankan, dan memecahkan masalah-masalah. Orang profesional mencapai status profesionalnya melalui prestasi bukan melalui favoritisme, atau faktor lain yang tak berhubungan dengan pekerjaan.
- Orang profesional tunduk pada kode etik. Orang profesional bekerja dengan penuh pengabdian (dedication) dan keterikatan (commitment) sehingga dalam setiap bidang orang-orang profesional menggabungkan hidup dan pekerjaannya melalui pengabdian dan keterikatan pribadinya.
12. Syarat Profesional
.....
13. Dimensi Profesi
1. Personal
Hubungan
pribadi dengan unsur material pekerjaan.
·
Pengembangan
kemampuan untuk mewujudkan diri lewat bakat serta kepribadian
·
Jadi
profesi adalah ungkapan pribadi
2. Sosial
·
Profesi
senantiasa berhubungan dengan orang lain atau dengan lingkungan hidupnya.
3. Religius
Pembaktian
hidup melalui profesi mengandung fungsi spiritual
·
Dimensi
ini yang melahirkan gagasan tentang etika profesi
14. Guru Profesional
......
15. Etika Profesi
Etika
profesi berarti nilai dan norma yang diyakini dan diterima sebagai pedoman dalam
mengarahkan prilaku profesi.
Jadi
etika profesi adalah pedoman tentang apa yang boleh dibuat dan apa yang tak
boleh dibuat ketika seseorang menjalankan profesinya.
Terkait itu selama seseorang menganggap kerja sebagai
kegiatan yang terpaksa harus dilakukan untuk mencari rezeki, selama itu etika
dan etos kerja serta etika profesi tidak mungkin berkembang.
16. Etika Profesi dan Moral
Kalvinisme berpendapat profesi adalah cara utama
orang mengembangkan dirinya dan menyadari bahwa profesi merupakan kegiatan yang
bernilai etis-moral. Maka memilih pekerjaan, menyiapkan diri untuk pekerjaan
(sekolah, belajar) dan berusaha memajukan kepandaian bekerja, adalah usaha yang
bersifat relevan dipandang dari segi etika. Karena manusia diciptakan sebagai
citra Allah untuk mengembangkan dunia ini (Kej. 1:26-31), maka cara bekerja
kita (rajin, jujur, bersemangat, berencana,…) bersifat baik atau buruk dan
bukan netral.
17. Beberapa Prinsip Etika Profesi
a. Menjalankan tugas atas nama masyarakat.
- Bukan atas nama pribadi untuk memperdagangkan keahlian
- Bukan untuk kepentingan klien
b. Membina dan menjaga nilai untuk yang dipercayakan oleh masyarakat (hati nurani rakyat)
- Ahli hukum → menjaga keadilan
- Guru → mencerdaskan bangsa
c. Melayani kebutuhan dasar anak, orang tua, dan masyarakat tanpa pamrih, yang tak dapat diukur dengan ukuran ekonomi.
18. Aplikasi Etika Profesi dalam Profesi Guru
1.
Menjalankan
tugas atas nama masyarakat.
Tugas diberikan atas dasar
kepercayaan, karena :
a. Keahlian ð pengetahuan
ð Keterampilan
b. Sikap ð berwibawa
ð berprinsip
ð komitmen
ð disiplin
ð tokoh
panutan
2.
Menjaga
dan membina nilai luhur yang dipercayakan masyarakat.
a. Kebenaran ð tidak
memanipulasi nilai rapor
b. Keadilan ð tak
pilih kasih
c. Kejujuran ð tak
sok moralis
ð tak
membiarkan murid nyontek
d. Hak asasi ð hak
tanya murid
e. Solidaritas sosial ð menolong
anak yang kekurangan
3.
Mengutamakan
kepentingan umum murid :
ð
Menghormati
murid sebagai subyek yang belajar
ð
Mengembangkan
profesi murid
ð
Mengarahkan
murid supaya hidup efektif dan berguna bagi masyarakat